Jumat, 27 November 2015 0 komentar

Miraikan Museum: When you see the future

Pernah merasa diri tertinggal jauh dari kemajuan peradaban? Pernah dikepung atmosfer yang menghembuskan nafas kecanggihan otak manusia? Yups, di museum yang terletak di Tokyo ini kita akan merasakan hal-hal yang menunjukan betapa majunya penemuan di Jepang dengan berbagai robot yang kini sudah dikembangkan. Februari lalu, aku dan 26 teman lainnya dari grup D Jenesys 2.0 Indonesia mendapat kesempatan menghirup peradaban masa depan ini.

Oke nih aku jelasin, Miraikan Museum a.k.a National Museum of Emerging Science and Innovation adalah sebuah museum yang berisi banyak penemuan dan robot-robot yang dikembangkan di Jepang dan asli dibuat oleh orang Jepang sendiri. Bangunan yang menaungi museum ini berarsitektur sangat futuristik, didominasi warna abu dan silver yang menambah kesan futuristik. 
Gedung Miraikan Museum
(sumber: Japan National Tourism Organization)


Untuk memasuki dan merasakan atmosfer masa depan disini kita membutuhkan kocek ¥620 untuk orang dewasa dan ¥210 untuk kamu yang masih dibawah 18 tahun, tapi kalau masuk secara berkelompok kita bisa dapet harga yang lebih murah loh. Museum ini beroperasi pukul 10.00-17.00 tapi aku pastiin ketika kamu kesini, satu jam tidak akan cukup memuaskan rasa penasaran buat ngobrak-ngabrik ni museum kece. Museum ini akan menjembatani jarak antara scientist dan masyarakat awam, dan mengakrabkan masyarakat dengan berbagai penemuan Jepang secara menyenangkan.

Begitu menginjak pintu masuk di lantai bawah kamu tidak akan melihat sesuatu yang special selain gedung tinggi yang berdinding kaca. Tapi setelah naik escalator ke lantai atas, you have to be ready to see the real future in front of your nose! WOW OH MY GOSH disisi kiri pintu masuk lantai atas kamu akan disambut oleh sebuah robot android. Jangan kira robot android ini adalah robot berbentuk smartphone yang biasa kamu pake maen Duel Otak ya. Robot android adalah robot yang udah mirip banget sama manusia dengan kulit sintetisnya yang halus, kedipan matanya yang mirip banget manusia, sampe bisa memiringkan kepala dan ngomong loh!
Robot Android
(sumber: Dokumentasi Pribadi)


Lanjut ke Geo-Cosmos, adalah sebuah globe raksasa terbuat dari layar LED 10 juta pixel yang bisa diputarkan video dan video yang dibutar di permukaan globe ini menghasilkan ilusi yang apik ketika kita memandangnya. Biasanya di depan Geo-Cosmos ini ada sebuah stage yang biasa digunakan jika ada presentasi robot atau hal lain. Di museum ini ada juga simulasi kapal selam dimana ketika kita masuk ke wahana itu, maka kita seperti ada dalam laut yang dalam. Kebanyakan benda yang disimpan di museum ini adalah benda dan penemuan yang interaktif sehingga kita tidak hanya bisa melihat tapi langsung merasakan bagaimana menggunakan penemuan itu.
Geo-Cosmos
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Last, sebelum Grup D Jenesys harus pulang dari museum ini kami disuguhkan sebuah pertunjukan dari Asimo si robot kebanggaan Honda ini. Ada banyak perkembangan dari robot pintar ini, kini Ashimo bisa melompat, menari dan bernyanyi yang dulunya hanya bisa berjalan. Ratusan pengunjung berkumpul untuk menikmati hiburan dari Asimo ini.

Asimo Robot
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

What a great museum, from this spot they proved that Japan is the real high quality inventor! Hope you can visit this museum at the future J Oh ya, here I gave the official PV of this museum. Please click this link





Rabu, 21 Oktober 2015 0 komentar

Tips Seleksi Exchange Program: Jenesys 2015 Fully Funded

Ini dia exchange program yang udah aku dan kamu tunggu-tunggu hampir 8 bulan ini!

YEAH FINALLY JENESYS 2015!
Kesempatan kamu untuk menyambangi negeri dengan ikon Tokyo Tower ini dapat terbuka.
Jadi Maret lalu gue juga abis dari Jepang melalui program ini, gue keliling ke 2 kota yaitu Tokyo dan Matsuyama di Prefektur Ehime. Dulu program ini masih bernama Jenesys 2.0 pas zaman gue, lalu berubah menjadi Jenesys 2015

Well, gue jelasin dikit soal Jenesys 2015 ini:
a. Seleksi kali ini dimulai 22 Okt 2015 - TBD (to be determined)
b. Umur kamu adalah 18-30 tahun dan punya passport
c. Aktif di kegiatan kepemudaan
d. Bukan returnee PPAN dan returnee Jenesys. Yah gue udah ga bisa ikut nih :( sad
e. jomblo permanen

Berbeda dengan batch gue yang dikelola Kominfo, kali ini Jenesys 2015 dikelola oleh Kemenpora yang berkolaborasi dengan anakmuda.net
Kamu bisa baca soal Jenesys yang udah gue tulis selengkap-lengkapnya di post sebelumnya, jadi kalo masih remang-remang nih Jenesys itu kaya gimana, silahkan buka post gue sebelumnya.

Dan gue mau berbagi tips nih biar kalian bisa mantep buat apply seleksi.

Tips buat kamu yang mau lolos seleksi:
1. Kepoin dan research segala tentang Jenesys 2015
Visi, misi, kegiatan, output, seleksi AAAAAAH pokoknya semuanya deh kalo perlu wawancara returnee Jenesysnya atau kementerian terkait
2. Be your best-self.
Ceritain diri lo yang paling baik, mulai dari kelebihan dan what you can give to Indonesia and Japan. Gue dulu nawarin diri ke Jenesys dengan kemampuan gue di bidang fotografi dan nulis, dan itu jadi nilai tambah gue.
3. Differentiation
Di seleksi berkas dan wawancara usahain pake kata-kata yang ga mainstream. Maksud gue kalo lo ditanya kenapa mau ikut Jenesys trs lo jawab "karena ingin menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain" MAAAAAN that's so classic, orang ga akan terkesan sama jawaban lo. Tinggal ganti kata aja ya dihias-hias gitu kata-katanya biar lebih kreatif misal “people that I will meet, know something I don’t. And I will apply the insight they gave to give positive impact”. Yups, bungkusnya beda isinya sama.
4. Kasih impact
Hellooooo orang ga akan mau gaet lo kalo lo ga bisa ngasih apapun. So do something!
5. Jangan lupa sedekah dan berdo'a
Apalah kita tanpa Allah. Biar rezeki membludak, kali ada dengan sedekah 100-200rb bisa diganti Allah sama lulus Jenesys yang biayanya setara 30-40 juta/orang

6. Cepat tapi pasti

Kalo udah siap (maksud gue aplikasi lo udah bebas typo, grammar error, dan udah direvisi oleh “mata kedua”) yuk ah langsung hajar ini berkas dan kirim maksimal H-2 deadline.
Kenapa harus H-2 deadline? Karena kalo lo ngirim pas h-1 deadline bahkan j-….. trafficnya lg kenceng, teknis keganggu dan taraaaa aplikasi lo gagal terkirim karena ada ribuan orang lain yang ngirim dalam waktu yang sama.

Udah deh segitu dulu tips and info yang bisa gue kasih.
Yaudah ini gue langsung kasih formnya disini

SEMOGA SUKSES!



Minggu, 26 Juli 2015 0 komentar

Sekilat Jepang dan Tokyo

JEPANG. J-E-P-A-N-G!!!

Mungkin negara ini adalah negara yang sekarang sedang bersarang dipikiran banyak orang termasuk aku dan kamu. Apapun tujuan kita, mau jalan-jalan, belajar, hidup, penasaran, atau cuma sekedar nyari jodoh…. Percayalah kita bisa menginjakkan kaki disana bahkan mungkin dengan jalan yang sebelumnya tidak kita recanakan.
Februari 2015 lalu, kakiku berhasil mencium bau tanah Jepang termasuk Narita, Tokyo, dan Ehime melalui program pertukaran pemuda Jepang-ASEAN yang namanya sudah mulai ngehits, namanya JENESYS 2.0.
So disini, aku mau berbagi memori tentang Jepang dan Jenesys.



Kalau kamu melihat peta dunia dan melihat sebuah negara di timur Asia yang pulau-pulaunya membentuk garis hampir vertikal, itu namanya Jepang. Sebuah negara yang memiliki Perdana Menteri kece bernama Shinzo Abe ini, kebanyakan daratannya berbentuk pegunungan, makanya banyak bukit seperti bukit yang sering dinaiki Nobita dkk di kartun Doraemon di ibukota-ibukota prefekturnya (sebutan provinsi di Jepang).

Ghost at School

Oh ya, sebenernya aku mau berterima kasih banget sama negara ini karena produksi animenya sudah menghiasi masa kecilku bahkan sampai sekarang, macem Doraemon, Hunter X Hunter, Ghost at School, Inuyasha, Ninja Hatori, Hamtaro dll. Yups! Selain terkenal dengan anime, negara yang kental dengan pemikiran Konfusianis ini juga terkenal dengan budaya, high technology, dan ilmu sains yang maju di Asia bahkan Asia, dan yups! Kemajuan ini semua dimulai dari Restorasi Meiji. Walaupun ya… sekarang ekonomi, industri hiburan dan pariwisata Jepang sedang bersaing ketat dengan Korea yang 5 tahun terakhir udah mengeluarkan jurus Korea Wave-nya melalui boyband, serial drama, dan film-filmnya yang hits juara, ini salah satu alasan Jepang bikin program macam Jenesys 2.0 dan memasifkan kerjasama pariwisata dengan Indonesia.
Jepang memiliki pulau-pulau besar bernama Hokkaido, Honshu (pulau terbesar), Shikoku (Ehime ada disini) dan Kyushu.



Ibukotanya adalah Tokyo yang menjadi pusat ekonomi, informasi dan pemerintahan. Di hari pertama program Jenesys 2.0, waktu perjalanan dari Narita International Airport ke hotel East 21, aku ga banyak ngeliat gedung-gedung dengan warna cheerful atau warna terang karena kebanyakan gedungnya berwarna abu, coklat atau warna gloomy lain.



Dengan jumlah penduduk sebanyak 12.758.000 jiwa dengan 606.532 jiwa diantaranya adalah mahasiswa yang tersebar di 132 perguruan tinggi, Tokyo merupakan kota yang terhitung sangat padat di Jepang. Padahal ketika berkeliling Tokyo suasanya tenang banget, jauh dengan Bandung yang rame banget.
Jepang dengan segala keajaibannya dan tempat yang baik untuk kuliah maupun bekerja telah menghipnotis banyak orang didunia untuk bermimpi tinggal ini, termasuk aku. Untuk kuliah, Jepang memiliki fasilitas yang lengkap dan berkualitas untuk menunjang kegiatan penelitian kita. Selain itu, bekerja dan belajar di Jepang akan memberikan kita atmosfer yang sangat berbeda pada kita karena etos kerja yang super duper tinggi disana.

Ketika ke Jepang, selain mempersiapkan barang bawaan, uang, dan mental, kita juga harus mempersiapkan pengetahuan budaya kita soal Jepang mulai dari cara mereka memandang sesuatu, menyukai sesuatu, atau cara hidup mereka. Next episode aku bakal kasih tau soal ini deh ya.

Selasa, 16 Juni 2015 1 komentar

Daftar Beasiswa Dalam dan Luar Negeri Beserta Linknya




Halo! Sebagai seorang yang punya mimpi bisa dapet beasiswa di dalam maupun luar negeri, aku akhirnya masuk ke beberapa forum yang kerjanya berbagi link beasiswa, exchange, atau komunitas kepemudaan lain di Indonesia. 

Dan sini aku mau share sekitar 30 beasiswa dalam dan luar negeri yang bisa kamu prospek untuk masa depan kamu. Kalau kamu masih lama lulus atau masih semester 4 kaya aku ya simpen aja dulu linknya sekalian kepoin karena kita masih punya banyak waktu untuk well prepare.

Aku berharap kamu yang saat ini menatap monitor, suatu saat bisa menginjak negara yang link beasiswanya kutulis disini, sekolah gratis dan bilang "Hei Gi, thankies for share the links, and I'm in USA or Japan or Aussie right now." 

Guys, everything is possible okay! Just believe it and let God guides you. Dan ingat kata A. Fuadi ya.....
"Beasiswa bukan hanya untuk orang cerdas, tapi juga untuk orang yang mau mencari dan mencari, berusaha dan berusaha"
BERKABAR YA KALO JADI AWARDEE! AAMIIN...... 


So tarik nafas kamu dalam-dalam dan siapin batin kamu untuk lihat puluhan pintu yang akan membawa kamu ke negeri orang tanpa pusing mikirin duit...... Three Two One..... So here we are!!!


1. Australia Award Scholarship (http://australiaawardsindo.or.id)




3. DIKTI Scholarship




4. Turkey Government Scholarship (http://www.turkiyeburslari.gov.tr/index.php/en)

5. General Cultural Scholarship India (http://www.iccrindia.net/gereralscheme.html


6. USA Government Scholarship




7. Netherland Government Scholarship (http://www.nesoindonesia.or.id/beasiswa)



9. Belgium Government Scholarship






14. Brunei Darussalam Government Scholarship (http://www.mofat.gov.bn/index.php/announcement)


15. Monbugakusho Scholarship Japan (http://www.id.emb-japan.go.jp/sch.html)


17. PPM School of Management Indonesia (http://ppm-manajemen.ac.id/beasiswa-penuh-s2-mm-reguler/)




19. Sweden Government Scholarship (http://www.studyinsweden.se/Scholarships/)



21. Taiwan Government Scholarship (http://www.studyintaiwan.org/taiwan_scholarships.html)


22. United Kingdom Government Scholarship (Chevening) (http://www.chevening.org/indonesia/)




24. Ancora Foundation Scholarship (http://ancorafoundation.com)


25. Asian Public Intellectuals Fellowship Japan (http://www.api-fellowships.org/body/)

26. AUN/SEED-Net Scholarship (http://www.seed-net.org/index.php)


28. Ritsumeikan Asia Pacific University Japan (http://www.apu.ac.jp/home/life/index.php?content_id=30)



30. DIKTIS Overseas Scholarship (http://www.pendis.kemenag.go.id/beasiswaln/)


31. Honjo International Scholarship Foundation Japan (http://hisf.or.jp/english/sch-f/)


32. Islamic Development Bank Merit Scholarship Programme for High Technology (http://www.isdb.org/irj/portal/anonymous?NavigationTarget=navurl://c28c70fde436815fcff1257ef5982a08)


33. International HIV & Drug Use Fellowship USA (http://www.iasociety.org/fellowship.aspx)

34. Nitori International Scholarship Foundation Japan (http://www.nitori-shougakuzaidan.com/en/)


35. School of Government and Public Policy Indonesia (http://sgpp.ac.id/pages/financial-conditions)


36. Inpex Scholarship Foundation Japan





Selasa, 28 April 2015 0 komentar

Sekelebat kilat dari Jenesys 2.0 Batch 11 Mass Media

Juni sedang memberikan ucapan terima kasih saat farewell party dengan host-family

Sebelum kamu mau submit essay atau form seleksi youth program, cantiknya kamu harus riset dulu soal program yang akan kamu apply itu termasuk Jenesys 2.0 ini. Walaupun kabarnya Jenesys 2.0 ini telah berakhir tetapi gosipnya program sejenis ini akan tetap dilakukan oleh Pemerintah Jepang dan JICE (Japan International Cooperation Center) dengan nama yang lain…. Masih gossip sih haha. Tapi apapun yang terjadi, siap-siap buat ngisi otak kamu dengan informasi mengenai Jepang dan Jenesys 2.0

First, ada beberapa pernyataan yang mau gue bold disini
  1.  “Jenesys 2.0 itu fully funded! Makan, visa, transportasi, airfare, asuransi ditanggung pemerintah Jepang”
  2. “Kamu tinggal bawa badan dan list oleh-oleh dari orang-orang sekeliling kamu”
  3.    “Jaga iman, orang Indonesia suka belanja, buat muslim jaga makanan dan iman juga”

Nah, pertanyaannya kenapa sih Pemerintah Jepang mau repot-repot ngebiayain pemuda-pemudi di Asia Pasific untuk ikut Jenesys 2.0 ini padahal satu orangnya aja bisa ngabisin hampir Rp. 30 juta buat keliling Jepang selama 9 malem 10 hari ini.

Jawabannya apalagi selain meningkatkan mutual understanding dan meningkatkan perhatian dunia sama Jepang? Jepang ingin meningkatkan kunjungan wisatawannya ke Jepang apalagi mereka lagi nargetin negara-negara ASEAN untuk berkunjung ke Jepang. Makanya kami disuruh promosiin Jepang di Indonesia.

Jepang secara ekonomi dan pariwisata bahkan industri kreatifnya sedang bersaing ketat dengan Korea Selatan, itulah kenapa Jepang rajin banget bikin program beginian. Mereka ingin mengenalkan dunia pada brand, pariwisata, budaya, dan gaya hidup Jepang.

Imagine when you come to Japan, you will feel diversity directly! Dan yang terpenting adalah kamu bisa mempromosikan balik Indonesia beserta pemuda-pemuda terbaik Indonesia ke orang-orang Jepang yang kamu temui. Di bacth 11 ini ada sekitar 100 delegasi Indonesia yang dibagi dalam 4 kelompok dan kelompok gue kebagian ke prefektur (provinsi) Ehime

Apa saja yang akan kamu lakukan di program ini? Ini listnya:
  1. Company visit, untuk memperkenalkan teknologi dan Japanese work ethic. Gue kebagian ke kantor shinbun (koran), media massa lain, dan museum Miraikan karena gue masuk batch Mass Media
  2. Kunjungan ke kantor pemerintahan dan wisata lokal. Waktu itu gue ke kantor Gubernur Prefektur Ehime, Matsuyama Castle dan Dogo Onsen.
  3. Kunjungan ke universitas. Ini bagian yang paling gue suka, karena kita bakal ketemu sama Japanese student (kamu bisa gunain ini sebagai ajang cari jodoh temen) dan ketemu PPI Ehime jadi bisa nanya-nanya beasiswa.
  4.  Homestay. Yups! Disini kamu akan jadi Japanese amatir tapi berasa beneran.
  5. Workshop, kegiatan presentasi pengalaman dan Post Project Activity kelompokmu. Project kelompok Ehime gue adalah hashtag #jepangnyatuhdisini

Last nih, gue bahkan Jenesyst (alumni program Jenesys) pun ga tau kapan seleksi Jenesys 2.0 kapan dan siapa committee partner yang ditunjuk Pemerintah Jepang dan JICE (Japan International Cooperation Center) karena emang program ini gak sepopuler program pertukaran pemuda lain. Tapi kamu bisa cari tahu lebih lanjut di web JICE ini dan persiapkan writing and also speaking skill kamu.

Jenesys 2.0 ini juga punya berbagai tema kaya gue dapet batch Mass Media dan gue lolos karena gue anak Fikom dan suka nulis dan fotografi. Ada juga batch lain kaya Science and Technology , Japanese Language, J-Pop Culture, and many more.

Host-family Gianti sama Dita. Takeyasu Family


Ingin tahu cerita gue pas ke Jepang lainnya? Baca aja postingan blog gue karena gue bakal posting pengalaman gue ke Jepang 2 minggu sekali disini.

Kamis, 02 April 2015 0 komentar

Spread your wings! There are my wings

1.     Speaker of Telkom University Mengajar Seminar (2015)
2.     Delegate of Indonesia for JENESYS 2.0 Batch 11th Mass Media in Japan (2015)
3.     Moderator of Educational Festival Purwakarta Seminar (2015)
4.     Speaker of Rumpun Program Studi Educational Festival Purwakarta (2015)
5.     Inspirational Figure of Ruang Tengah Magazine Swara Mahasiswa UNISBA (2015)
6.     Delegate of Bandung Islamic University for Global Peace Volunteer Camp 1.23 in Bali (2014)
7.     The Most Outstanding Student of Mankom Award (2014)
8.     Speaker of Salam Sapa Mankom UNISBA (2014)
9.     Main Teller of Lentera Indonesia Eps. "Anak Indonesia di NegaraTetangga" on NET Tv (2014) 
10. Speaker of talkshow segment in Indonesia Morning Show on NET Tv (2014)
11. Delegate of Bandung Islamic University for Volunteerism Teaching Indonesian Children Cycle 3 in Malaysia (2014)

Kamis, 26 Maret 2015 0 komentar

Jenesys 2.0: Merealisasikan Mimpi itu Tidak Gratis dan Tak Turun dari Langit


Jalur pedestrians di Jepang. Sumber: google.com


Pagi yang hangat mengelilingiku di kota Matsuyama ini, 13 derajat celcius adalah suhu yang cukup membuat tubuhku merasa nyaman di musim dingin ini. Ya Matsuyama mungkin tak bersalju, tapi angin yang menyentuh kulit ini bisa menggelitik tulang, apalagi suhu 6 derajat saat aku pertama kali menghirup udara disini. Ranting pohon masih rapuh dan kaku, suara jalanan yang tenang hanya terusik ketukan bel sepeda yang melintas atau hanya sekedar racauan gagak hitam yang lewat, manusia berkulit putih dan sipit berlalu lalang dengan cepat. Ah, ya…. Ehime, Jepang, prefektur yang sedang kutinggali ini memang paling bisa membuat homo sapiens asal Indonesia ini  merasa nyaman.


“Ohayou (Bahasa: Selamat pagi)!”. Suara lembut itu mengalir di telingaku, ah aku hafal suara ini.

‘’Ohayou, Kana!”. Aku menyapanya balik dengan senyum 3 jariku. 

Lalu dia melangkah sejajar denganku, Matsumura Kana adalah teman baruku di Matsuyama ini, untuk ukuran Japanese dia "cukup cerewet" dan terbuka dikala Japanese lain lebih introvert. Kami sering berdiskusi atau bahkan sekedar menertawakan diri disini. Kami berjalan terus sambil tertawa bersama, si sipit cantik ini ternyata yang akan menemaniku hari ini.Namun tiba-tiba jantungku seperti genderang perang berdegup begitu cepatnya DAG DIG DUG DAG DIG DUG, nafasku semakin berat dan sesak HUF HUF HUF. Aku merasa pusing dan semua semakin gelap, semakin gelap lagi, semakin hitam. . . lalu jalanan itu mulai meredup dan. . .

Eeeerrrr aku kesulitan mengangkat kepalaku yang berat, membuka mata dan. . . . BAMM!!! I’m in Indonesia now! In my class exactly!

I realized that it’s just a dream, ah damn! Mataku belum fokus, otakku pun masih berputar. Ah sial! Aku masih di Indonesia, bukan di Matsuyama, bukan di musim dingin tapi di musim hujan, ah sial!
Saat aku berusaha keras mengumpulkan nyawa, entah mengapa aku langsung memfokuskan mataku pada deretan huruf yang menusuk mataku. “God has seen you struggling”. Kata yang sederhana untuk membuat otakku menciut, aku malu…. 

Pasti Tuhan saat ini sedang menertawakanku, seorang pemimpi besar yang memelas pada Tuhan agar kakinya diinjakan kembali di Jepang tapi kerjaannya tidur di kelas. Bodoh!

Oh ya, namaku Gianti! Baru saja ditoyor Tuhan agar ingat untuk berjuang lebih lagi begitu Dia melihatku tertidur di kelas sampai mimpi. Sepertinya Tuhan ingin mengingatkanku bahwa mimpi besarku harus dibayar dengan sesuatu yang besar juga.

Astral Remaja muda belia asal Indonesia macam aku saja ingin kuliah di Jepang, muluk-muluk banget! Biarlah, Tuhanku Maha Kuasa ini. Dia saja bisa membawaku ke Jepang akhir Februari 2015 lalu, lewat program Jenesys 2.0, sebuah program pertukaran pelajar yang intinya untuk mempromosikan Jepang and as we all know that it’s fully funded!
Kota Matsuyama dilihat dari ketinggian (Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Sebenarnya sebelum mengikutin Jenesys ini aku tak terlalu addicted dengan Jepang, biasa aja. Bahkan aku lebih ingin mengunjungi Aussie, tapi akhir November 2014 lalu kata-kata asalku jadi do’a yang terkirim ke telinga Tuhan. Saat itu aku cuma asal meracau pada sahabatku “Sa, pengen ke Jepang ih”. Itu do’aku yang ngasal, yang ngasal aja diijabah, ngasal sih tapi tetep ada usahanya.

Jadi gini. . . . aku baru tahu kalau ada seniorku yang mengikuti Jenesys 2.0 ini, namanya Blablabla Putri Utami. Saat itu aku tak tahu nama depannya, aku hanya melihat namanya sekilas di komputer staff administrasi fakultasku. Lalu aku mencari namanya di database universitasku dan aku tahu dia angkatan 2011 jurusan Public Relations dengan nama lengkap Anita Putri Utami.

Nah masalahnya di PR itu ada ratusan orang, lah gimana nyari nya? Bodo amat, aku langsung meneror semua mahasiswa PR 2011 yang aku kenal, aku chat one by one then finally I got the contact! WUZZZZ langsung aku chat ka Anita ini, langsung aku ajak meet up dan langsung aku wawancarai dia seputar Jenesys, bahkan dia memberiku kontak staff Kekominfo sebagai partner JICE untuk menyelenggarakan  Jenesys 2.0.

Karena hasrat Knowing Everything Particular Object-ku yang super kuat dan karena susah banget nyari info Jenesys 2.0 di internet, akhirnya aku meneror pihak Kemkominfo yang ternyata helpful ini sekitar tanggal 21 Desember, ternyata saat itu seleksi Jenesys telah dibuka dengan deadline tanggal 22 Desember sedangkan aku baru menerima berkas formulir dan persyaratannya di 22 Desember sore. Kebayang kan gimana rusuhnya aku mempersiapkan seleksi ini? 

Semalaman aku mengerjakan mini essaynya, riset Jepang itu seperti apa, apa yang dibutuhkan Jepang dan apa yang bisa aku bantu, mencari berkas pribadi, mencari sertifikat TOEFL yang ternyata hilang, dan minta revisi ke Devita. Dan BTW iroiro arigatou gozaimasita for Devita

Tapi Alhamdulillah aku bisa mengirimkan berkasnya melalui e-mail, walaupun kepala pusing karena deadline yang mepet. Tips untuk kamu yang mau ikut program beginian: sebisa mungkin tunjukan pada selektor bahwa kamu bisa berkontribusi penuh dengan skill kamu, buat selektor bisa mengenal kamu walaupun hanya dengan deretan kata.

Hampir sebulan lebih tak ada kabar soal hasil seleksi Jenesys ini, ah sudahlah mungkin bukan rezekiku. Lalu di sore hari yang melelahkan di 2 Februari, Sasa tiba-tiba mengirim Whatsapp:

“Gi, udah cek e-mail?”
“Belom, apaan?”
“Jenesys”

Oh God! Aku langsung terperanjat dan buru-buru membuka e-mailku lalu melihat surel masuk dari Kemkominfo yang menyatakan aku lulus Jenesys 2.0. AAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHH!!!!!!!!! I can’t believe it, saking senengnya aku ga berekspresi apapun, flat.


Logotype Jenesys 2.0 (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Aku kira e-mail ini hanya candaan, eh ternyata ini beneran…. Beneran aku akan pergi ke Jepang gratis! Negara yang banyak diimpikan orang. Alhamdulillah Ya Allah, aku amat percaya Engkau Maha Mendengar.

Mau tahu kisah kakiku yang bisa mencium bau tanah Jepang? Klik disini aja
Atau kamu bisa search segala informasi tentang jepang di Instagram, Path, Facebook, dan Twitter dengan hashtag #Jepangnyatuhdisini
 
;